Pangeran Harry sempat ditimpa rumor tidak sedap yang menyebutkan bahwa dirinya bukan anak kandung Raja Charles III. Foto/People
- Pangeran Harry sempat ditimpa rumor tidak sedap yang menyebutkan bahwa dirinya bukan anak kandung
melainkan anak hasil perselingkuhan Putri Diana dengan Mayor James Hewitt.
Rumor tentang status Pangeran Harry sebagai anak Raja Charles III dan
telah diperdebatkan sejak 2023. Salah satu penyebab rumor ini adalah rambut merah menyala Mayor Hewitt yang sama seperti pria bergelar Duchess of Sussex itu.
Namun, satu fakta yang tidak dapat dilepaskan adalah, berita kedekatan Putri Diana dengan Mayor James Hewitt baru tersebar di media pada 1987. Sedangkan
Hal tersebut membuat status Harry yang merupakan anak James Hewitt menjadi tidak mungkin. Meski begitu, Pangeran Harry sempat membicarakan tentang hal ini pada ayahnya, Raja Charles III.
Namun, pertanyaan serius dari Harry tersebut justru ditanggapi bercanda oleh Raja Charles III.
"Siapa yang tahu apakah aku benar-benar Pangeran Wales? Siapa yang tahu apakah aku ayah kandungmu? Mungkin ayah kandungmu ada di Broadmoor, Nak!" ungkap Raja Charles, dikutip dari NBC News.
Lelucon itu tentu sama sekali tidak lucu bagi Harry. Sebab, pada saat itu rumor tentang status dirinya sedang banyak diberitakan oleh media.
Bahkan ketika rumor tentang Pangeran Harry ini mencuat, People dan Daily Mirror telah menerbitkan artikel tentang rencana untuk mendapatkan DNA Harry dan menjualnya ke sebuah surat kabar, dengan tujuan untuk menentukan apakah Charles atau Hewitt adalah ayah kandungnya.
Seorang pria Australia mengaku sebagai anak rahasia Raja Charles III dan Ratu Camilla. Pengakuan ini telah membuat dinas keamanan Kerajaan dalam keadaan siaga. Foto/Reuters
- Seorang pria Australia mengaku sebagai anak rahasia
dan Ratu Camilla. Pengakuan ini telah membuat dinas keamanan Kerajaan dalam keadaan siaga tinggi akhir pekan ini.
Pria bernama Simon Charles Dorante-Day itu lahir di Inggris. Ia mengklaim sebagai putra tidak sah dari Raja Charles III dan
, yang diserahkan untuk diadopsi segera setelah lahir dan dibesarkan oleh staf rumah tangga Kerajaan Inggris.
Selama bertahun-tahun, ia telah meminta tes DNA untuk membuktikan klaimnya. Namun, ia kini telah dimasukkan ke dalam daftar pengawasan keamanan menyusul kekhawatiran bahwa akan mengambil tindakan sendiri.
Dilansir dari Express, Sabtu (19/10/2024), dengan diumumkannya tur Raja dan Ratu mendatang, Dorante-Day mengisyaratkan rencana untuk menghadapi pasangan Kerajaan itu saat mereka tiba di Sydney.
"Apa yang akan saya lakukan kali ini? Yah, saya akan menjadi orang yang sangat bodoh jika tidak mengambil tindakan saat dia berada dalam yurisdiksi yang sama dengan saya. Namun saya pikir saya akan lebih bodoh lagi jika mengungkapkan rencana saya sebelum waktunya," kata Dorante-Day.
Staf keamanan kerajaan mengonfirmasi bahwa warga Australia akan diawasi secara ketat oleh pengawal Kerajaan selama kunjungan Charles dan Camilla ke negara tersebut.
"Mungkin sudah ada sekitar 20 nama dalam daftar pantauan itu. Dan tentu saja siapa pun yang membuat kegaduhan di depan publik akan sangat menarik perhatian," jelas pakar perlindungan yang identitasnya dirahasiakan.
Pada Februari 2023 diumumkan bahwa Ratu Camilla telah menunjuk desainer favorit Putri Diana, Bruce Oldfield, untuk merancang gaun yang akan dipakainya di upacara penobatan pada Sabtu, 6 Mei 2023. Pemilihan Oldfield sempat mengagetkan sebagain publik, walau sebenarnya tidak terlalu mengherankan.
Melansir The Guardian, Rabu, 3 Mei 2023, Oldfield mengaku sudah 13 tahun mendesain busana untuk Camilla. "Jadi sebenarnya sudah beberapa tahun lebih lama dari yang saya lakukan untuk Diana," ujarnya.
Ia pun menjelaskan pertemuan pertamanya dengan Camilla di Clarence House, kediaman resmi Charles dan Camilla di London. Saat itu, kaki Camilla terkilir usai terjatuh di Skotlandia. Oldfield ingat saat itu ada lima sampai enam orang duduk mengelilingi Camilla, berbicara dengannya.
"Ia berkata, 'Nah Bruce, saya pikir sudah saatnya kita benar-benar membuat beberapa gaun, bukan?,'" ucap Oldfield menirukan kata-kata Camilla.
Sejak itu, Oldfield banyak mendesain pakaian formal untuk Camilla, termasuk atasan bersulam perak dan rok yang dikenakannya pada kunjungan kenegaraan pertamanya pada Maret 2023. Oldfield pernah berkata, "Saya memberi Diana pesonanya dan Camilla kepercayaan dirinya."
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria Inggris ditangkap oleh otoritas setempat setelah mendekat gerbang Istana Buckingham dan melempar beberapa senjata ke dalamnya pada Selasa (2/5/2023) malam.
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari sebelum penobatan Raja Charles III pada 6 Mei 2023.
Pria yang belum diidentifikasi itu mendekati gerbang istana sekira pukul 19.00 waktu setempat.
Polisi setempat meyakini benda itu adalah peluru senapan.
Pria itu ditangkap karena memiliki senjata ofensif, termasuk pisau.
"Petugas segera bekerja untuk menahan pria itu dan dia telah ditahan polisi," kata Inspektur Kepala Joseph McDonald dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Mahalnya Biaya Penobatan Raja Charles Saat Warga Inggris Hadapi Kesulitan Biaya Hidup
"Belum ada laporan tentang tembakan yang ditembakkan, atau cedera apa pun pada petugas atau anggota masyarakat," lanjutnya.
Polisi Metropolitan menganggap peristiwa itu sebagai insiden kesehatan mental yang terisolasi dan tidak terkait terorisme, menurut laporan BBC Inggris.
Sebuah penjagaan keamanan dipasang di sekitar istana dan petugas me-lockdown Istana Buckingham.
Sementara itu, para petugas melakukan penghancuran terkendali terhadap tas mencurigakan milik tersangka.
Selongsong yang diduga dilempar ke Istana Buckingham, disimpan sebagai barang bukti.
Sebagian besar jalan di sekitar kediaman kerajaan dibuka kembali dalam beberapa jam.
"Insiden ini menunjukkan bahwa polisi dan seluruh dinas keamanan harus waspada setiap saat," kata Dai Davies, mantan kepala inspektur dan kepala unit perlindungan kerajaan.
Baik Charles maupun Permaisuri Camilla tidak berada di dalam istana pada saat kejadian.
Keluarga kerajaan tidak mengeluarkan komentar resmi, dikutip dari RT.
Baca juga: Penobatan Charles III: Apa tugas Raja dan siapa anggota Keluarga Kerajaan Inggris?
Jelang Penobatan Raja Charles III, Inggris dalam Siaga Tinggi
Dinas keamanan Inggris bersiaga tinggi menjelang upacara penobatan hari Sabtu (6/5/2023), yang diperkirakan akan dihadiri oleh banyak kepala negara dan pejabat tinggi pemerintahan.
Charles naik takhta pada September 2022 lalu, setelah kematian ibunya Ratu Elizabeth II, raja Inggris yang paling lama memerintah.
Upacara yang rumit akan menampilkan tradisi berusia berabad-abad, termasuk sumpah setia yang diminta oleh Uskup Agung Canterbury kepada masyarakat umum untuk bersumpah bersama rekan-rekan Inggris.
Baca juga: Pangeran Harry akan Hadiri Penobatan Raja Charles tanpa Ditemani Meghan Markle dan Dua Anaknya
Polisi Lockdown Istana Buckingham
Beberapa jalan di kawasan Istana Buckingham sudah ditutup sebagai persiapan penobatan Raja Charles III.
Lebih dari 7.000 personel layanan dari Angkatan Darat Inggris, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan seluruh Persemakmuran berkumpul pada Selasa (2/5/2023) malam untuk latihan.
Sebagai bagian dari penobatan, militer akan menjadi bagian dari prosesi ke dan dari Westminster Abbey, dan terbang melewati Istana Buckingham, dikutip dari Mirror UK.
Latihan keamanan besar-besaran melibatkan ribuan polisi yang berjaga di jalan-jalan London, didukung oleh tim elit penjaga bersenjata, penembak jitu dan angkatan bersenjata untuk mengelilingi gereja kuno.
Lusinan petugas yang menyamar akan berbaur dengan kerumunan saat Raja dan Permaisuri berjalan ke dan dari Istana Buckingham.
Sementara teknologi gangguan drone yang canggih akan dikerahkan selama prosesi Penobatan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Raja Charles III
LONDON, KOMPAS.com - Polisi Inggris pada Sabtu (6/5/2023) menangkap enam anggota kelompok anti-monarki, Republic ketika mereka bersiap untuk melakukan aksi protes di sepanjang rute prosesi penobatan Raja Charles III.
"Mereka telah menangkap enam anggota kami dan menyita ratusan spanduk. Polisi tidak memberi tahu kami mengapa mereka ditangkap atau di mana mereka ditahan," kata seorang aktivis Republic kepada AFP di Lapangan Trafalgar London.
Kepala eksekutif Republic, Graham Smith, termasuk di antara mereka yang ditangkap oleh Polisi Inggris sebelum sempat membentangkan spanduk bertuliskan "Bukan Rajaku".
Baca juga: Ini Peran Anggota Keluarga Kerajaan Inggris dalam Penobatan Raja Charles III
AFP melaporkan, beberapa orang yang hadir di sekitar lokasi penangkapan tampak meneriakkan "bebaskan Graham Smith", tetapi ada juga yang meneriakkan "Tuhan selamatkan Raja" dan mengibarkan bendera Inggris.
Seorang kru kamera dari kelompok Aliansi Gerakan Republic Eropa berada di tempat kejadian dan sempat bertanya kepada seorang perwira polisi senior mengapa para anggota dari kelompok itu ditahan.
"Mereka ditahan. Selesai," kata petugas itu yang lalu berjalan pergi. Tanggapan polisi tersebut terekam dalam video yang diposting oleh Republic di Twitter.
Pasukan polisi Inggris secara kontroversial telah diberikan kekuatan anti-protes baru oleh pemerintah di bawah undang-undang baru yang dikeluarkan minggu ini.
Di feed Twitter-nya, Republic mengonfirmasi penangkapan dan penyitaan spanduk.
"Apakah ini demokrasi?" ungkap kelompok itu.
Baca juga: Panduan Mengikuti Upacara Penobatan Raja Charles III Hari Ini
Pada 29 Juli 1981, Charles menikahi Lady Diana Spencer atau Putri Diana di Katedral St Paul, yang menjadi HRH The Princess of Wales.
Ayah Lady Diana, yang saat itu menjabat sebagai Viscount Althorp sekaligus Earl Spencer kedelapan, telah menjadi pendamping George VI dan Sang Ratu.
Nenek dari pihak ibu, Ruth, Lady Fermoy, adalah teman dekat sekaligus Lady-in-Waiting bagi Ibu Suri.
Charles dan Diana memiliki dua putra: Pangeran William, lahir pada 21 Juni 1982; dan Pangeran Harry, lahir pada 15 September 1984.
Sejak pernikahan mereka, Charles dan Diana melakukan tur ke luar negeri dan melakukan banyak kegiatan bersama di Inggris.
Pada 9 Desember 1992, Perdana Menteri, John Major, mengumumkan kepada House of Commons bahwa Charles dan Diana telah setuju untuk berpisah. Pernikahan itu dibubarkan pada 28 Agustus 1996.
Putri Diana masih dianggap sebagai anggota Keluarga Kerajaan. Dia terus tinggal di Istana Kensington dan melakukan pekerjaan publiknya untuk sejumlah badan amal.
Ketika Sang Putri tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada tanggal 31 Agustus 1997, Pangeran Wales terbang ke Paris bersama kedua saudara perempuannya untuk membawa jenazahnya kembali ke London.
Putri Diana terbaring di Kapel Royal di Istana St James's hingga malam sebelum pemakaman.
Pada hari pemakaman, Pangeran Wales menemani kedua putranya, yang berusia 15 dan 12 tahun pada saat itu, saat mereka berjalan di belakang peti mati dari The Mall ke Westminster Abbey. Tampak bersama mereka, Duke of Edinburgh dan saudara laki-laki sang Putri, Earl Spencer.
Charles meminta media untuk menghormati privasi putra-putranya, agar mereka dapat menjalani kehidupan sekolah yang normal.
Pada tahun-tahun berikutnya, Pangeran William dan Harry, yang sekarang berada di urutan kedua dan keenam dalam garis takhta, menemani ayah mereka dalam sejumlah acara resmi di Inggris dan luar negeri.
Pada 9 April 2005, Charles dan Camilla menikah dalam upacara sipil di Guildhall, Windsor.
Setelah pernikahan tersebut, Camilla dikenal sebagai HRH The Duchess of Cornwall. Pernikahan keduanya dihadiri sekitar 800 tamu pada acara Doa dan Persembahan di Kapel St George, Kastil Windsor.
Kebaktian dilanjutkan dengan resepsi di Kastil Windsor yang diselenggarakan Ratu Elizabeth II.