Jelaskan Cara Kerja Dari Komponen Kompresor Pada Ac Mobil

AC pada mobil terdiri dari banyak komponen dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk mengenal lebih dalam tentang deretan komponen serta cara kerja AC mobil.

Selain menambah pengetahuan, mengenal komponen dan cara kerja AC mobil bisa menuntun Carmudian supaya lebih peduli terhadap fitur pendingin kabin itu. Termasuk rajin merawat AC agar lebih awet dan terhindar dari kerusakan. Mengingat perbaikan AC mobil tidaklah murah.

Jika AC bermasalah, perbaikannya bisa mencapai lebih dari Rp5 juta tergantung jenis kerusakannya. Daripada rusak akibat kesalahan perawatan, lebih baik mencegah agar fitur tersebut awet.

Komponen yang ada di dalam AC bermacam-macam, cara kerjanya pun tak semudah seperti yang dibayangkan.

Supaya tidak penasaran, yuk simak penjelasan singkat berikut ini.

Baca Juga: Waspadai, Ini Penyebab AC Mobil Jadi Tidak Dingin

Menyalakan AC dengan Benar

Kesalahan yang kerap ditemui saat menyalakan AC mobil adalah langsung memposisikan AC pada fan tertinggi ketika mobil diparkir di bawah terik matahari.

Cara tersebut bisa merusak AC, sebaiknya buang dulu udara panas di dalam kabin dengan cara membuka seluruh kaca agar ada perputaran udara dan posisikan knop AC maksimal di angka 2.

Suhu kabin yang sangat panas bisa membuat AC mobil bekerja ekstra keras untuk mendinginkan kabin.

FAQ Cara Kerja Katup Ekspansi AC Mobil?

Katup ekspansi yang rusak bisa bikin AC mobil kamu nggak kerja optimal. Beberapa tandanya:

Meskipun letaknya tersembunyi, katup ekspansi juga perlu dirawat, nih. Caranya:

Tergantung kondisi kerusakannya, sih. Kalau cuma kotor, katup ekspansi masih bisa dibersihkan. Tapi, kalau udah rusak atau macet, mending ganti baru aja deh biar AC mobil kamu kerja optimal lagi.

Biaya ganti katup ekspansi itu bervariasi tergantung jenis mobil dan bengkel yang kamu pilih. Tapi, biasanya sih kisarannya antara ratusan ribu hingga 1 jutaan, udah termasuk biaya komponen dan jasa. Mending kamu tanya langsung ke bengkel langgananmu aja deh buat dapetin estimasi biaya yang lebih akurat.

Nggak semua, sih. Ada juga AC mobil yang pakai sistem lain, kayak orifice tube. Sistem ini lebih sederhana dan biayanya lebih murah, tapi nggak seefisien katup ekspansi. Biasanya sih, orifice tube dipakai di mobil-mobil keluaran lama atau mobil dengan sistem AC yang nggak terlalu kompleks.

Rajin Mengecek dan Membersihkan AC

Penting juga untuk mengecek kondisi komponen AC setidaknya 1 tahun sekali, terutama pada mobil yang usianya sudah lebih dari 5 tahun.

Ada beberapa komponen yang wajib dibersihkan secara berkala seperti filter AC dalam kabin, pengecekan freon, atau pembersihan kondensor.

Ilustrasi pengisian freon AC mobil (Foto: Bluegrassprecision)

Jika ingin melakukan sendiri bisa membersihkan kondensor ketika sedang mencuci mobil. Tujuannya, untuk menyingkirkan debu atau kotoran yang menempel.

Faktor Penting yang Mempengaruhi Kerja Katup Ekspansi

Terdapat beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja katup ekspansi AC mobil. Beberapa di antaranya adalah:

Kelembaban udara dapat mempengaruhi bagaimana katup ekspansi beroperasi. Jika kelembaban udara tinggi, ada kemungkinan pembentukan es pada katup, yang dapat menghambat aliran freon.

Tekanan freon dalam sistem juga harus dijaga dengan baik. Jika tekanan terlalu tinggi atau rendah, kinerja katup ekspansi bisa terpengaruh dan menyebabkan masalah pada sistem AC.

Seperti bagian mesin lainnya, katup ekspansi juga mengalami keausan seiring penggunaan. Perlu dilakukan perawatan rutin untuk memastikan katup tetap berfungsi dengan baik.

Mematikan AC dengan Benar

Banyak pemilik mobil langsung mematikan mesin ketika AC masih menyala.  Jika dilakukan secara terus-menerus bisa merusak komponen AC.

Usahakan ketika ingin mematikan mesin mobil matikan AC terlebih dahulu. Setelah AC mati, beri jeda sekira 1 menit baru Carmudian bisa mematikan mesin.

Ketika mematikan mesin saat AC masih menyala bisa membuat kompresor berhenti mendadak. Lama kelamaan kompresor dan alternator bisa rusak.

Makanya sangat penting mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin. Begitupun sebaliknya ketika menyalakan mesin, jangan langsung menyalakan AC.

Biarkan mesin menyala sekira 1 menit baru bisa menyalakan AC. Tujuannya agar beban kerja mesin dan alternator tidak terlalu besar.

Pentingnya Perawatan AC Mobil

Ketika Kamu mengetahui cara kerja katup ekspansi AC mobil, penting untuk memahami juga pentingnya merawat sistem AC dengan baik. Beberapa tips perawatan AC mobil meliputi:

Pastikan untuk memeriksa sistem AC secara berkala, termasuk katup ekspansi, agar dapat mendeteksi masalah dengan cepat sebelum menjadi lebih serius.

Filter AC kotor dapat menghambat aliran udara dan mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan. Gantilah filter secara teratur.

Jika sistem AC kehabisan freon, maka sistem tidak akan berfungsi dengan baik. Pastikan untuk mengisi ulang freon secara tepat.

Baca Juga: Fungsi Katup Ekspansi AC Mobil yang Wajib Diketahui!

Tidak Merokok dan Membuka Kaca

Sering merokok dalam mobil sambil membuka kaca jendela, tapi AC tetap dibiarkan menyala merupakan kebiasaan yang bisa merusak AC.

Ketika merokok tetapi AC tetap dinyalakan dan kaca dibuka, kinerja kompresor akan menjadi berat untuk mendinginkan suhu dalam kabin. Dalam jangka panjang akan merusak kompresor AC.

Kebiasaan merokok saat berkendara menyebabkan kabin mobil menjadi bau dan bercak-bercak di plafon (Google)

Asap rokok yang terjebak di kabin bersama debu yang masuk dari luar mobil bisa membuat filter AC menjadi cepat kotor. Akhirnya pendinginan dalam kabin kurang maksimal, kabin pun menjadi bau.

Setelah mengetahui komponen yang ada serta cara kerja AC mobil, setidaknya Carmudian bisa lebih paham jika sebenarnya kerja AC cukup berat ketika sedang menyala.

Akan lebih baik jika kita sebagai pemilik mobil bisa merawat AC agar bisa awet.

Penulis: Rizen Panji Editor: Dimas

Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!

Perlu Diketahui Cara Kerja AC Mobil Beserta Komponen dan Rangkaiannya

Tahukah Anda bahwa tidak semua kerusakan pada AC bisa diperbaiki? Yuk, cari tahu bagaimana cara kerja AC mobil. Simak selengkapnya di artikel berikut ini.

Fungsi dari AC atau Air Conditioner ini yaitu untuk mendinginkan udara. Pada mobil sengaja diciptakan demi kenyamanan dalam berkendara. Sehingga, Anda dan penumpang tidak merasakan gerah sepanjang perjalanan. Namun, banyak yang tidak mengetahui secara pasti bagaimana cara kerja AC mobil itu sendiri. Selama menyala dan dingin, maka semuanya beres. Jika tidak berfungsi, bisa dibawa ke bengkel atau memanggil teknisi.

Tapi, tahukah Anda bahwa tidak semua kerusakan pada AC bisa diperbaiki? Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai cara kerja sistem AC mobil hingga komponen yang ada di dalamnya agar terhindar dari kerusakan. Simak ulasan dibawah ini untuk mengetahuinya.

Sebelum mengetahui sistem kerja AC mobil, sebaiknya kenali dulu fungsinya. AC mobil dibuat untuk mendinginkan dan menyejukkan udara di dalam kabin agar memberikan kenyamanan bagi penumpangnya.

Fungsi AC mobil yaitu untuk menyesuaikan suhu, kelembaban, aliran udara, dan kemurnian udara di dalam kabin. Tidak hanya berguna ketika berkendara di musim panas, tapi juga di musim hujan.

Menyalakan AC di dalam mobil ketika hujan berfungsi untuk menghindari kaca bagian depan mobil berkabut. Tentu saja akan merepotkan dan cukup membahayakan jika kamu berkendara tanpa AC. Konsentrasi akan sangat mudah terganggu karenanya.

Jika membuka jendela, maka air hujan bisa masuk dan membuat kabin jadi basah. Di negara tropis seperti Indonesia, AC mobil sangat dibutuhkan. Namun, jika digunakan terlalu lama bisa menyebabkan kualitasnya menurun.

Komponen Sistem AC Mobil

Sebagai fitur standard dalam sebuah kendaraan, AC mobil bekerja melalui banyak tahapan. Komponen sistem AC mobil pun beragam dan terdiri dari banyak bagian, mulai dari kompresor, kondensor, filter dryer, expansion valve, evaporator, dan lainnya. Yuk, ketahui komponen AC mobil dan fungsinya.

Freon : komponen gas khusus dengan suhu normal dingin yang tahan terhadap radiasi panas. Pada sistem AC, freon memiliki beberapa tipe. Namun, yang umum ditemukan adalah Freon R134a karena sifatnya yang ramah lingkungan.

Compressor : menciptakan sirkulasi freon ke seluruh sistem kerja AC mobil. Freon terdiri dari dua saluran, yaitu hisap dan buang. Cara kerja kompresor AC mobil yaitu untuk memompa freon dalam bentuk gas sekaligus menentukan seberapa cepat AC mampu membuat mobil jadi dingin.

Kondensor : menyerap panas pada freon setelah dilakukannya kompresi. Kompresor juga berguna mengubah freon dalam bentuk gas menjadi cair.

Filter dryer : menampung dan menyaring freon berbentuk cair. Sesuai dengan namanya, filter dryer juga mengeringkan uap air pada AC mobil.

Expansion valve: bertujuan membuat air bertekanan tinggi untuk disemprotkan ke evaporator.

Evaporator : menampung sementara freon yang berubah menjadi dingin dalam bentuk uap sebelum melewati expansion valve.

Magnetic Clutch : mengatur waktu kompresor bekerja meski pulley mesin berputar. Jika kompresor bekerja, tekanan freon akan ikut meningkat.

Thermostat : pemberi sinyal akan kondisi suhu dari interior mobil kepada kompresor secara otomatis.

High- & Low-Pressure Switch: komponen mekanik yang dikhususkan untuk pengaman atas tekanan gas freon. High Pressure Switch menjaga sistem komponen AC mobil saat tekanan lebih dari 450 Psi, sedangkan Low Pressure Switch memberikan proteksi ketika mendeteksi gas freon yang kosong akibat kehabisan atau kebocoran.

Sistem Pengaturan Suhu : tombol pengaturan suhu yang hendak disebarkan ke seluruh interior mobil. Ada tiga kelompok kelistrikan pengaturan suhu, seperti Input, Output, dan Control.

Rangkaian Sistem AC Mobil

Setelah mengetahui komponennya, lanjut ke rangkaian sistem AC mobil. Ketika dinyalakan, amplifier akan mengaktifkan magnetic clutch sehingga kompresor bisa memompa freon untuk bersirkulasi. Saat blower diaktifkan, pendinginan ruangan langsung terjadi.

Saat mobil digas, RPM kompresor dan freon ikut meningkat. Fase ini membuat sensor tekanan freon mendeteksi tekanan freon pada high pressure hose secara realtime. Ketika selektor temperatur AC diturunkan (jadi lebih dingin), batas tekanan freon juga ditingkatkan. Extra fan berputar pada kecepatan tinggi sehingga laju perpindahan panas dari freon berlangsung cepat. Temperatur freon pun lebih dingin dan expansi di dalam expansion valve jadi deras dan menurunkan suhu freon.

Prinsip Kerja AC Mobil

Terlihat dari luar sangat simpel, namun prinsip kerja AC mobil ini dapat dikatakan cukup ribet. Pertama, kompresor bertugas memompa freon. Kedua, freon diarahkan ke kondensor kemudian disaring melalui filter dryer. Ketiga, freon masuk ke expansion valve. Keempat, freon masuk ke evaporator untuk didistribusikan dengan bantuan blower. T

erakhir, pengulangan proses untuk menciptakan hawa dingin. AC akan terus bekerja dengan kompresor menghisap tekanan freon dan memompanya jadi panas kembali untuk diarahkan ke kondensor.

Cara Kerja AC Mobil Listrik

Jika beberapa cara di atas menjelaskan tentang AC mobil konvensional, lalu bagaimana dengan mobil listrik? Mobil listrik menggunakan pendingin untuk mendinginkan komponen dan menghasilkan panas. Komponen tersebut dialiri daya listrik besar yang menimbulkan panas seperti baterai, inverter, dan lainnya. Karena itu membutuhkan pendingin cairan.

Pada mobil tertentu, pendingin cairan itu disebut dengan radiator. Sistem kerja AC mobil ini bisa dikatakan sama seperti mobil motor bakar. Dibutuhkan pompa elektrik untuk mengalirkan cairan pendingin, namun dengan daya yang rendah.

Daya listrik yang menimbulkan panas akan mengganggu sistem kinerja mobil. Sehingga, dibutuhkan pendinginan cairan yang hanya melalui bagian pentingnya saja dengan tidak masuk ke komponen kelistrikan. Pompa elektrik ditempatkan di luar dan daya listrik didapat dari aki. Sementara pendingin baterai, dibuat terpisah agar tidak dilewati pendingin cairan. Bila dirasa kurang, biasanya juga terdapat kipas pendingin untuk membuang panas cairan di radiator.

Pendinginan sangat dibutuhkan agar komponen kelistrikan terhindar dari kerusakan maupun error yang bisa menyebabkan malfungsi pada sistem. Jadi yang perlu diingat, AC bukan hanya sekedar pendingin, tapi fungsinya lebih dari itu. Itu dia informasi seputar cara kerja AC mobil yang perlu Anda ketahui.

Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan katup ekspansi bermasalah. Yang pertama, tidak konsistennya suhu udara yang dihasilkan. Banyak orang mengira kondisi ini wajar terjadi karena sistem AC sedang menyesuaikan. Namun, jika perubahannya signifikan dan sering terjadi, besar kemungkinan katup ekspansi mengalami kerusakan sehingga menggangu kinerja sistem AC.

Gejala selanjutnya, tidak keluarnya udara dingin. Merupakan gejala paling umum terjadi. Suhu udara yang tidak dingin disebabkan oleh kurangnya jumlah cairan pendinginan yang berada dalam evaporator.

Biasanya, kondisi terjadi akibat lubang kecil (orifice) katup ekspansi mengalami penyumbatan, sehingga menahan sirkulasi cairan pendingin dalam sistem AC. Penyebab lainnya, lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan pendingin yang dikabutkan terlalu banyak. Tekanan cairan pendingin yang dikabutkan dalam evaporator pun menjadi terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang.

Permasalahan lainnya, suhu AC yang lebih dingin dari biasanya. Umumnya gejala terlihat dari keluarnya kabut pada lubang AC atau munculnya bunga es di luar evaporator. Mungkin Anda mengira kondisi ini wajar terjadi. Lantaran udara yang keluar dari AC memiliki perbedaan suhu signifikan dengan yang ada di dalam kabin.

Padahal, katup ekspansinya sudah tidak bisa mengatur jumlah cairan pendingin yang masuk ke evaporator. Karena jumlahnya berlebihan, evaporator menjadi membeku dan udara yang diembuskan ke kabin menjadi sangat dingin.

“Frosting adalah timbulnya bunga es yang ada di evaporator sampai dengan pipa suction, dan kadang sampai kompresor . Tekanan kompresor dan isi sebenarnya normal sesuai standar, tapi karena fungsi katup ekspansi sudah tidak sesuai standar, makanya terjadi frosting,” jelas Joko.

Cara Kerja Sistem Ac Mobil

Doktermobil.co.id kali ini akan menjelaskan cara kerja katup ekspansi AC mobil yang perlu Kamu ketahui nih. Penasaran apa saja, yuk simak ulasannya di bawah ini ya!

Apakah Kamu pernah berpikir bagaimana AC mobil Kamu bekerja dengan baik, memberikan kesejukan yang menyegarkan saat berkendara di tengah hari yang panas?

Peran Katup Ekspansi dalam Sistem AC Mobil

Katup ekspansi berfungsi sebagai pengatur aliran freon cair dari kondensor ke evaporator. Fungsinya mirip dengan keran air yang mengatur aliran air.

Ketika cairan freon melewati katup ekspansi, tekanan turun tajam, dan suhunya pun ikut turun. Inilah mengapa pada titik ini, freon berubah menjadi campuran cairan dan gas.

Cairan freon yang telah didinginkan kemudian akan mengalir ke evaporator.

Evaporator adalah unit yang berada di dalam kabin mobil. Di sinilah cairan freon berubah menjadi gas lagi.

Pada tahap ini, udara dari luar akan melewati evaporator, dan panasnya akan menyerap ke dalam gas freon.

Akibatnya, udara di dalam kabin menjadi lebih dingin. Udara dingin tersebut kemudian akan didistribusikan ke seluruh bagian kabin mobil melalui kipas blower.

Siklus refrigerasi ini berulang secara terus-menerus selama AC mobil dihidupkan.

Gas freon yang telah menyerap panas dari dalam kabin akan kembali ke kompresor untuk dipampatkan kembali menjadi gas yang panas.

Selanjutnya, gas freon ini akan bergerak melalui katup ekspansi, mendingin, dan kembali ke evaporator untuk proses pendinginan berlanjut.

Bagaimana Sistem Kerja AC pada Mobil Anda?

Sistem Air Conditioner (AC) merupakan salah satu sistem yang sangat penting yang digunakan dalam kendaraan dengan tujuan utama memberikan kenyamanan kepada pengendara ketika sedang berkendara. Pada dasarnya AC berfungsi untuk mengondisikan udara sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, dimana udara panas dirubah menjadi udara dingin. Sistem AC pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen utama. Berikut ini adalah komponen utama pada sistem AC:

Pada dasarnya prinsip kerja pada sistem AC adalah ketika refrigeran dikompresikan sehingga bertemperatur dan bertekanan tinggi, kemudian masuk ke dalam kondensor untuk proses kondensasi karena adanya udara disekitar yang melewati kondensor. Setelah itu refrigerant akan masuk kedalam receiver drier untuk proses penyaringan uap air dan kotoran yang ada didalamnya, setelah itu akan melewati katup ekspansi yang menyebabkan temperatur dan tekanannya menurun sehingga berubah menjadi kabut untuk masuk ke evaporator. Di dalam evaporator, uap refrigerant tersebut melakukan penyerapan kalor panas sehingga terbentuk udara yang dingin dan dihembuskan blower ke kabin. Proses yang terjadi pada sistem AC terjadi pada proses tertutup sehingga tidak akan ada cairan refrigerant yang berkurang apabila tidak ada sistem AC yang bocor. Sehingga apabila kondisi AC yang tidak dingin bukan berarti cairan refrigerannya kurang, bisa jadi karena faktor kerusakan pada komponen sistem AC.